Langsung ke konten utama

Sejarah Pertumbuhan Ilmu Al-Qur'an



Pengertian Ulumul Qur’an

Kata Ulum adalah jamak dari kata ‘Ilm yang artinya Al-Fahm Wa Al-Idrak (paham dan menguasai). Secara istilah Ulum Al-Qur’an adalah sekumpulan ilmu yang membahas berbagai segi dari Al-Qur’an. Menurut Para Ulama adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an dari segi aspek turun, sistematika, pengumpulan dan penulisan, bacaan, tafsir, kemukjizatan, serta nasikh dan mansukh. Sebagian Ulama juga berpendapat bahwa ilmu-ilmu itu juga disebut sebagai Ushul At-Tafsir, sebab cakupan-cakupan  Ulumul Qur’an juga sebagai dasar untuk memahami Al-Qur’an.

Perkembangan Ulumul Qur’an

Pada masa Rasulullah dan sahabat , Al-Qur’an masih diriwayatkan secara lisan, pada saat itu utsman memerintah supaya kaum muslimin berpegang pada mushaf induk. Dengan usahanya ini berati beliau telah meletakkan dasar ilm rasm Al-Qur’an.

Abad ke-2 Hijriyah. Upaya pembukaan Ulum Al-Qur’an mulai dilakukan, namun pada masa ini perhatian ulama lebih banyak terfokus pada tafsir.

Abad ke-3 Hijriyah. Munculah Ibn Jarir Al-Tabariy yang mengyusun kitab tafsir yang bermutu karena memuat hadist-hadist sahih. Dan pada masa ini telah disusun beberapa ilmu Al-Qur’an.

Abad ke-4 Hijriyah. Pada masa ini, lahirlah beberapa kitab Ilmu Al-Qur’an, seperti Aja’ib Ulumul Qur’an karya Abu Bakar Muhammad ibn al-Qasim al-Anbary.

Abad ke-5 Hijriyah. Munculah Ali Bin Ibrahim ibn Sa’id al-Hufiy yang menghimpun bagian dari Ulum Al-Qur’an. Dan beliau dianggap sebagai tokoh pertama yang membukukan Al-Qur’an .

Abad ke-6 Hijriyah. Setelah wafatnya al-Sayuti pada tahun 911 H yang bertepatan pada malam Jum’at 19 Jumadil Ula, dalam usia 61 tahun 10 bulan, perkembangan Ulumul Qur’an telah mencapai puncaknya, sehingga tidak terlihat penulis-penulis yang memiliki kemampuan seperti beliau.

Selanjutnya, sejak penghujung abad ke-13 H hingga saat ini, perhatian ulama terhadap Ulumul Qur’an muncul kembali. Pada masa ini pembahasan dan pengkajian Al-Qur’an tidak hanya sebatas pada cabang-cabang Ulumul Qur’an yang ada sebelumnya, melainkan sudah berkembang lebih jauh lagi.

Diantara ulama yang menyusun kitab Ulumul Qur’an yang mencakup sebagian besar cabang-cabangnya adalah Tahir al-Jazayiri, Syekh Mahmud Abu Daqiqah, Muhammad Ali, Muhammad abd al-Azim al-Zarqani, Ahmad Muhammad Ali Daud dan masih banyak lagi.

Ruang Lingkup Ulumul Qur’an

Menurut M. Hasby As-Shiddieqy terdiri dari enam hal pokok sebagai berikut:

1. Persoalan turunnya Al-Qur’an

2. Persoalan sanad

3. Persoalan pembacaan Al-Qur’an

4. Persoalan kata-kata Al-Qur’an

5. Persoalan makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum

6. Persoalan makna-makna Al-Qur’an dengan kata-kata Al-Qur’an

Cabang-Cabang Ilmu Al-Qur’an :

1.   Ilmu adab tilawat Al-Qur’an

2.   Ilmu Tajwid

3.   Ilmu Mawathin An-Nuzul

4.   Ilmu Tawatikh An-Nuzul

5.   Ilmu Qiro’at

6.   Ilmu ghorib Al-Qur’an

7.   Ilmu I’rab Al-Qur’an

8.   Ilmu Wujuh wa-an Nashir

9.   Ilmu Ma’rifat al-Muhkam wa al-Mustasyaih

10. Ilmu Nasikh wa al-Masikh

11.Ilmu Bada’i Al-Qur’an

12.Ilmu Ijaz Al-Qur’an

13.Ilmu Tanasub ayat Al-Qur’an

14.Ilmu Aqsam Al-Qur’an

15.Ilmu Jadal Al-Qur’an

Komentar